Minggu, 07 November 2010

Arti Seorang Perawat

Meskipun masih sangat sederhana, profesi perawat sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Bahkan banyak wanita
terpandang yang berprofesi sebagai perawat. Misalnya, Elizabeth of Hungary (1207-1231) putri Raja Andrew II. Ia mengorganisasi pembagian makanan sewaktu terjadi kelaparan pada tahun 1226 dan setelah itu ia mengatur pembangunan rumah-rumah sakit. Di sana ia juga merawat para penderita lepra.Sejarah keperawatan tidak dapat dipisahkan dari seorang tokoh wanita
bernama Florence Nightingale, seorang wanita berkebangsaan Inggris yang bersama 38 orang perawat lainnya menata kembali rumah sakit militer di

Scutari, pinggiran Kota Konstantinopel, selama berkecamuknya Perang Krim tahun 1853-1856. Kemudian organisasi-organisasi keperawatan terkemuka lainnya mulai bermunculan, misalnya pada tahun 1903, Agnes Karll mendirikan Organisasi Profesi Keperawatan Jerman.Keberadaan profesi perawat sering dianggap biasa saja walaupun pada kenyataannya peranan perawat dalam pemeliharaan kesehatan sangat vital. Dewasa ini, perawat merupakan segmen profesi terbesar dalam bidang kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa sekarang ada lebih dari 9 juta perawat dan bidan di 141 negeri. The Atlantic Monthly manyatakan bahwa "keperawatan merupakan perpaduan dari perhatian, pengetahuan dan keterandalan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup pasien". Oleh karena itu sangatlah tepat jika kita mengajukan pertanyaan: "Mengapa perawat dibutuhkan dan apa jadinya jika tidak ada perawat?" PERAN VITAL PERAWAT Sebuah ensiklopedia mendefinisikan keperawatan sebagai "proses pemberian bantuan dari sang perawat kepada pasien untuk memulihkan diri dari penyakit atau cedera, atau untuk memperoleh kembali sebanyak mungkin kemandiriannya". Sementara itu Nursing in Today World, menyatakan bahwa "Perawat adalah orang yang mengurus dan melindungi dan orang yang dipersiapkan untuk merawat orang yang sakit, cedera, dan lanjut usia".
Ada banyak hal yang tercakup dalam proses tersebut yang tidak hanya sekedar rutinitas perawatan seperti memeriksa tekanan darah , denyut nadi atau suhu pasien saja. Lebih dari itu para perawat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan proses pemulihan pasien. Menurut The American Medical Association Encyclopedia of Medicine, "Perhatian perawat lebih tertuju pada reaksi keseluruhan pasien terhadap penyakitnya ketimbang pada penyakit itu sendiri. Perawat lebih memusatkan perhatiannya untuk mengatasi rasa sakit fisik pasien, melepaskan pasien dari penderitaan mental dan jika mungkin menghindari timbulnya komplikasi". Selain itu, perawat juga memberikan perhatian yang penuh pengertian yang mencakup mendengarkan dengan sabar semua kekhawatiran dan ketakutan pasien serta memberikan dorongan emosi dan penghiburan. Dan jika pasien sedang dalam keadaan sekarat, perawat berperan untuk membantu agar pasien dapat menghadapi ajalnya dengan sesedikit mungkin penderitaan dan sebanyak mungkin harga
diri.Sifat yang tidak mementingkan diri sendiri sangat penting bagi seorang perawat, meskipun belum cukup sebagai bekal seorang perawat yang terampil. Perawat yang baik dan terampil juga membutuhkan latihan yang intensif dan pengalaman yang luas. Salah satu syarat yang sangat penting adalah pendidikan dan pelatihan praktis yang membutuhkan waktu satu sampai empat tahun atau bahkan lebih.
Peran perawat yang tidak kalah pentingnya adalah memberikan perhatian kepada pasien dalam segala situasi yang berhubungan dengan kesehatannya. Jadi jika obat berfungsi untuk mengobati penyakitnya maka perawat berfungsi untuk menangani orangnya. Dokter bertugas untuk menyembuhkan sedangkan perawat bertugas memberi perhatian kepada pasien yang mencakup untuk membangkitkan semangat pasien yang menderita luka fisik maupun emosi, misalnya sewaktu mereka diberitahu bahwa mereka sedang mengidap penyakit kronis atau bahwa umur mereka tidak akan lama lagi.
Perawat juga dituntut dapat menjadi figur yang dibutuhkan oleh pasiennya, harus selalu bersikap hangat, toleran dan dapat berempati. Seorang perawat yang baik haruslah selalu semangat mempelajari perkembangan ilmu keperawatan dan harus sigap dalam membaca keadaan serta mengambil tindakan sesuai dengan tuntutan situasi. Oleh karena itu perawat semakin membutuhkan pengetahuan professional dan juga menguasai keterampilan baru dalam bidang keperawatan. Perawat juga harus sanggup mengatasi stres karena dalam dunia keperawatan, perawat tidak boleh melakukan kekeliruan sedikitpun. Seorang perawat harus dapat menyukai orang lain dan harus mempunyai keinginan untuk menolong orang lain. Untuk itu dibutuhkan kesanggupan seorang perawat untuk turut merasakan rasa sakit dan penderitaan pasiennya. Dalam pekerjaannya, perawat harus dapat menyesuaikan diri agar dapat melaksanakan pekerjaannya walaupun dengan sedikit rekan sekerja tanpa mengorbankan mutu pekerjaannya. Jelaslah bahwa menjadi seorang perawat menuntut pengorbanan diri yang begitu besar. PROFESI PERAWAT DAN TANTANGANNYA
Dalam Konferensi Dewan Perawat Internasional pada bulan Juni 1999, Dr. Gro Harlem Brundtland (Direktur-Jenderal WHO) mengatakan "Perawat selaku profesi inti dalam bidang kesehatan, sangat esensial untuk menjadi kekuatan utama dalam menciptakan planet yang sehat, mengingat perawat dan bidan meliputi 80 % pekerja kesehatan di kebanyakan lembaga kesehatan nasional, mereka merupakan kekuatan yang sangat besar guna menghasilkan perubahan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan untuk semua di abad ke-21". Jelaslah bahwa perawat merupakan tulang punggungnya sebagian besar tim perawatan kesehatan.Berprofesi sebagai perawat memberikan banyak suka dan duka. Apabila seorang perawat berhasil dengan baik membantu memulihkan kondisi kesehatan pasiennya, khususnya pasien dalam keadaan darurat akan memberikan perasaan sukacita dan kepuasan tersendiri.Namun sekalipun membawa banyak sukacita, para perawat juga harus menghadapi banyak tantangan. Perawat tidak boleh melakukan kekeliruan. Sewaktu memberikan obat, mengambil darah, memasang infuse atau sekedar memindahkan pasien, seorang perawat harus sangat berhati-hati. Kadang-kadang perawat berada dalam posisi yang sangat sulit, misalnya perawat merasa bahwa dokter telah meresepkan obat yang salah untuk pasiennya atau telah memberikan perintah yang jika dijalankan akan dapat membahayakan pasien. Apakah yang harus dilakukan perawat?Apakah ia harus menentang kebijakan sang dokter? Hal ini tentu menuntut keberanian, kecerdikan , diplomasi dan dasar
pengetahuan yang memadai dari sang perawat, yang tentunya mengandung risiko. Namun sangat disayangkan ada dokter yang tidak suka menerima saran dari bawahan maupun mitra kerjanya. Perawat juga bertanggungjawab secarahukum untuk setiap pengobatan yang diberikan oleh dokter atau perawatan yang ia laksanakan serta untuk setiap kerusakan/kerugian yang diakibatkannya. Perawat harus bisa menolak suatu perintah dari dokter jika ia merasa bahwa perintah itu berada di luar ruang lingkup pekerjaannya atau jika ia yakin bahwa perintah itu tidak benar. Perawat zaman sekarang berbeda dengan perawat di zaman Florence Nigthingale ataupun 50 tahun yang lalu. Sekarang perawat harus tahu kapan berkata tidak kepada dokter dan kapan harus berkata ia agar seorang dokter harus menemui atau memeriksa pasiennya. Masalah lain yang harus dihadapi perawat adalah tindak kekerasan sewaktu sedang bertugas. Perawat adalah orang
yang berisiko tinggi mengalami penganiayaan di tempat kerja bila dibandingkan dengan sipir penjara maupun polisi. Apa penyebab tindak kekerasan ini ? Sering kali masalah ini ditimbulkan oleh pasien yang sedang dalam keadaan sedih atau stress akibat penyakit yang dideritanya, ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan medis dan keperawatan serta masalah lainnya yang berhubungan dengan lingkup pelayanan kesehatan. Selain itu perawat juga harus berjuang kehabisan tenaga akibat stress yang salah satunya disebabkan oleh keterbatasan staf dan gaji yang terlalu rendah, sehingga banyak perawat memiliki pekerjaan sambilan agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Pelayanan keperawatan akan lebih optimal jika perawat dapat memberikan perhatian secara maksimal kepada pekerjaannya tanpa dibebani pekerjaan lainnya sehingga perawat tidak perlu mengorbankan waktu istirahatnya atau bekerja lembur untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Masih ada banyak faktor yang turut mengakibatkan stress bagi perawat, misalnya kematian pasien, karena membaktikan diri untuk merawat pasien yang akhirnya meninggal dapat sangat meletihkan baik
secara fisik maupun emosi. Perkembangan dan pengaruh kemajuan teknologi memberikan tekanan baru dalam dunia keperawatan. Tantangannyaadalah bagaimana memadukan teknologi dengan cara yang manusiawi dalam menangani pasien, karena mesin tidak akan pernah dapat menggantikan sentuhan dan perhatian perawat terhadap pasien. Sebuah jurnal menyatakan,"Perawat adalah profesi abadi, selama manusia ada kebutuhan akan perhatian, keibaan hati dan pengertian akan selalu ada". Kebutuhan ini terpenuhi dengan adanya perawat. Siapapun yang membutuhkan perawatan kesehatan pasti sangatmenyadari pentingnya keberadaan perawat.

Diambil dari sumber tertentu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar