Kamis, 18 November 2010

Cerita tentang Dia

Bagaimanakah aku akan mengatakan semua ini. Sementara aku tak pernah tau apa yang aku rasakan.Yang aku pikir apakah aku mampu bertahan dalam rasa yang tak pernah menentu ini.
Dia terlalu baik untuk aku tinggalkan. Dan sekarangpun aku sudah terlanjur mencintai dia...tapi di lain sisi mereka selalu mengusik kehidupanku.

Minggu, 07 November 2010

cinta kasih seorang perawat

Peranan dokter dan perawat tidak sebatas memberikan pengobatan secara fisik melainkan juga pengobatan psikis (kejiwaan) pasien. Diyakini, dengan dibantu oleh terapi secara psikis akan lebih membantu kesembuhan pasien karena kondisi kejiwaannya lebih tenang.

Hal tersebut dikatakan oleh dosen Program Studi Ilmu Kepe-rawatan (PSIK) FK Unpad, Dra. Suharyati Samba, dalam seminar perawat rohani Islam di Akper Aisyiyah, Selasa (31/8). Hal senada juga dikemukakan tiga pembicara dari IAIN Sunan Gunung Djati yakni Dr. H. Afif Muhammad, Drs. H. Isep Zainal Arifin, dan Dr. H. M. Solihin.


Menurut Suharyati, kedudukan perawat amat penting, karena satu-satunya tenaga kesehatan yang secara 24 jam dituntut untuk selalu di samping pasien. "Jumlah pe-rawat selalu paling banyak diban-dingkan jumlah tenaga kesehatan lainnya seperti dokter, ahli gizi, fisioterapi, dan lain-lain. Kebutuhan dasar manusia dalam pandangan keperawatan meliputi biologi, psikis, sosial, dan spiritual hingga fungsi perawat untuk membantu pasien," katanya.

Dalam menjalankan tugas, seorang perawat harus melandasi kepada pikiran dan perasaan cinta, afeksi, dan komitmen mendalam kepada kliennya. "Dengan cara seperti itu pengasuhan kepe-rawatan berjalan baik. Tapi bila ada praktik keperawatan yang kurang baik, berarti yang dilakukannya hanya sekadar prosedur keperawatan bukan asuhan keperawatan," jelasnya.

Perawat juga bisa membimbing ritual keagamaan sesuai dengan keyakinan klien, seperti cara bertayamum, salat sambil tiduran, atau berzikir dan berdoa. "Bila perlu perawat dapat mendatangkan guru agama pasien untuk dapat memberikan bimbingan rohani hingga merasa tenang dan damai. Dalam kondisi sakaratul maut perawat berkewajiban mengantarkan klien agar wafat dengan damai dan bermartabat," ujarnya.

Afif Muhammad mengatakan, masalah sehat dan sakit adalah alami sebagai ujian dari Allah SWT, hingga manusia tidak akan bisa terbebas dari sakit. "Sehat kerap membuat orang lupa dan lalai baik dalam melaksanakan perintah-pe-rintah Allah maupun mensyukuri nikmat sehatnya. Kita sering menyebut kondisi yang tidak menyenangkan seperti sakit sebagai musibah yang terkesan negatif, padahal musibah berkonotasi positif," jelasnya.

Tugas seorang perawat, menurut Afif, menekankan pasien agar tidak berputus asa apalagi menyatakan kepada pasiennya tidak memiliki harapan hidup lagi. "Pernyataan tidak memiliki harapan hidup untuk seorang muslim tidak dapat dibenarkan. Meski secara medis tidak lagi bisa menanganinya, tapi kalau Allah bisa saja menyembuhkannya dengan mengabaikan hukum sebab akibat," katanya.

Perawat juga memandu pasiennya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT hingga kondisinya semakin saleh yang bisa mendatangkan "manjurnya" doa. "Saya ingin menekankan masalah pe-ngobatan alternatif yang kini menjamur dan menjadi pengobatan utama. Padahal namanya alternatif seharusnya jadi keputusan terakhir setelah cara-cara medis tidak bisa menanganinya," ujarnya.

Sedangkan Isep Zainal Arifin menekankan, perawat bisa memberikan bimbingan langsung seperti tukar pikiran, berdoa bersama, dan bimbingan ibadah. "Bimbingan tak langsung bisa berupa ceramah, percikan kata hikmah, buletin, doa tertulis, maupun tuntunan ibadah secara tertulis. Dengan bimbingan itu diharapkan dapat membantu proses kesembuhan pasien," timpalnya. (A-71)***

Arti Seorang Perawat

Meskipun masih sangat sederhana, profesi perawat sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Bahkan banyak wanita
terpandang yang berprofesi sebagai perawat. Misalnya, Elizabeth of Hungary (1207-1231) putri Raja Andrew II. Ia mengorganisasi pembagian makanan sewaktu terjadi kelaparan pada tahun 1226 dan setelah itu ia mengatur pembangunan rumah-rumah sakit. Di sana ia juga merawat para penderita lepra.Sejarah keperawatan tidak dapat dipisahkan dari seorang tokoh wanita
bernama Florence Nightingale, seorang wanita berkebangsaan Inggris yang bersama 38 orang perawat lainnya menata kembali rumah sakit militer di

Scutari, pinggiran Kota Konstantinopel, selama berkecamuknya Perang Krim tahun 1853-1856. Kemudian organisasi-organisasi keperawatan terkemuka lainnya mulai bermunculan, misalnya pada tahun 1903, Agnes Karll mendirikan Organisasi Profesi Keperawatan Jerman.Keberadaan profesi perawat sering dianggap biasa saja walaupun pada kenyataannya peranan perawat dalam pemeliharaan kesehatan sangat vital. Dewasa ini, perawat merupakan segmen profesi terbesar dalam bidang kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa sekarang ada lebih dari 9 juta perawat dan bidan di 141 negeri. The Atlantic Monthly manyatakan bahwa "keperawatan merupakan perpaduan dari perhatian, pengetahuan dan keterandalan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup pasien". Oleh karena itu sangatlah tepat jika kita mengajukan pertanyaan: "Mengapa perawat dibutuhkan dan apa jadinya jika tidak ada perawat?" PERAN VITAL PERAWAT Sebuah ensiklopedia mendefinisikan keperawatan sebagai "proses pemberian bantuan dari sang perawat kepada pasien untuk memulihkan diri dari penyakit atau cedera, atau untuk memperoleh kembali sebanyak mungkin kemandiriannya". Sementara itu Nursing in Today World, menyatakan bahwa "Perawat adalah orang yang mengurus dan melindungi dan orang yang dipersiapkan untuk merawat orang yang sakit, cedera, dan lanjut usia".
Ada banyak hal yang tercakup dalam proses tersebut yang tidak hanya sekedar rutinitas perawatan seperti memeriksa tekanan darah , denyut nadi atau suhu pasien saja. Lebih dari itu para perawat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan proses pemulihan pasien. Menurut The American Medical Association Encyclopedia of Medicine, "Perhatian perawat lebih tertuju pada reaksi keseluruhan pasien terhadap penyakitnya ketimbang pada penyakit itu sendiri. Perawat lebih memusatkan perhatiannya untuk mengatasi rasa sakit fisik pasien, melepaskan pasien dari penderitaan mental dan jika mungkin menghindari timbulnya komplikasi". Selain itu, perawat juga memberikan perhatian yang penuh pengertian yang mencakup mendengarkan dengan sabar semua kekhawatiran dan ketakutan pasien serta memberikan dorongan emosi dan penghiburan. Dan jika pasien sedang dalam keadaan sekarat, perawat berperan untuk membantu agar pasien dapat menghadapi ajalnya dengan sesedikit mungkin penderitaan dan sebanyak mungkin harga
diri.Sifat yang tidak mementingkan diri sendiri sangat penting bagi seorang perawat, meskipun belum cukup sebagai bekal seorang perawat yang terampil. Perawat yang baik dan terampil juga membutuhkan latihan yang intensif dan pengalaman yang luas. Salah satu syarat yang sangat penting adalah pendidikan dan pelatihan praktis yang membutuhkan waktu satu sampai empat tahun atau bahkan lebih.
Peran perawat yang tidak kalah pentingnya adalah memberikan perhatian kepada pasien dalam segala situasi yang berhubungan dengan kesehatannya. Jadi jika obat berfungsi untuk mengobati penyakitnya maka perawat berfungsi untuk menangani orangnya. Dokter bertugas untuk menyembuhkan sedangkan perawat bertugas memberi perhatian kepada pasien yang mencakup untuk membangkitkan semangat pasien yang menderita luka fisik maupun emosi, misalnya sewaktu mereka diberitahu bahwa mereka sedang mengidap penyakit kronis atau bahwa umur mereka tidak akan lama lagi.
Perawat juga dituntut dapat menjadi figur yang dibutuhkan oleh pasiennya, harus selalu bersikap hangat, toleran dan dapat berempati. Seorang perawat yang baik haruslah selalu semangat mempelajari perkembangan ilmu keperawatan dan harus sigap dalam membaca keadaan serta mengambil tindakan sesuai dengan tuntutan situasi. Oleh karena itu perawat semakin membutuhkan pengetahuan professional dan juga menguasai keterampilan baru dalam bidang keperawatan. Perawat juga harus sanggup mengatasi stres karena dalam dunia keperawatan, perawat tidak boleh melakukan kekeliruan sedikitpun. Seorang perawat harus dapat menyukai orang lain dan harus mempunyai keinginan untuk menolong orang lain. Untuk itu dibutuhkan kesanggupan seorang perawat untuk turut merasakan rasa sakit dan penderitaan pasiennya. Dalam pekerjaannya, perawat harus dapat menyesuaikan diri agar dapat melaksanakan pekerjaannya walaupun dengan sedikit rekan sekerja tanpa mengorbankan mutu pekerjaannya. Jelaslah bahwa menjadi seorang perawat menuntut pengorbanan diri yang begitu besar. PROFESI PERAWAT DAN TANTANGANNYA
Dalam Konferensi Dewan Perawat Internasional pada bulan Juni 1999, Dr. Gro Harlem Brundtland (Direktur-Jenderal WHO) mengatakan "Perawat selaku profesi inti dalam bidang kesehatan, sangat esensial untuk menjadi kekuatan utama dalam menciptakan planet yang sehat, mengingat perawat dan bidan meliputi 80 % pekerja kesehatan di kebanyakan lembaga kesehatan nasional, mereka merupakan kekuatan yang sangat besar guna menghasilkan perubahan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan untuk semua di abad ke-21". Jelaslah bahwa perawat merupakan tulang punggungnya sebagian besar tim perawatan kesehatan.Berprofesi sebagai perawat memberikan banyak suka dan duka. Apabila seorang perawat berhasil dengan baik membantu memulihkan kondisi kesehatan pasiennya, khususnya pasien dalam keadaan darurat akan memberikan perasaan sukacita dan kepuasan tersendiri.Namun sekalipun membawa banyak sukacita, para perawat juga harus menghadapi banyak tantangan. Perawat tidak boleh melakukan kekeliruan. Sewaktu memberikan obat, mengambil darah, memasang infuse atau sekedar memindahkan pasien, seorang perawat harus sangat berhati-hati. Kadang-kadang perawat berada dalam posisi yang sangat sulit, misalnya perawat merasa bahwa dokter telah meresepkan obat yang salah untuk pasiennya atau telah memberikan perintah yang jika dijalankan akan dapat membahayakan pasien. Apakah yang harus dilakukan perawat?Apakah ia harus menentang kebijakan sang dokter? Hal ini tentu menuntut keberanian, kecerdikan , diplomasi dan dasar
pengetahuan yang memadai dari sang perawat, yang tentunya mengandung risiko. Namun sangat disayangkan ada dokter yang tidak suka menerima saran dari bawahan maupun mitra kerjanya. Perawat juga bertanggungjawab secarahukum untuk setiap pengobatan yang diberikan oleh dokter atau perawatan yang ia laksanakan serta untuk setiap kerusakan/kerugian yang diakibatkannya. Perawat harus bisa menolak suatu perintah dari dokter jika ia merasa bahwa perintah itu berada di luar ruang lingkup pekerjaannya atau jika ia yakin bahwa perintah itu tidak benar. Perawat zaman sekarang berbeda dengan perawat di zaman Florence Nigthingale ataupun 50 tahun yang lalu. Sekarang perawat harus tahu kapan berkata tidak kepada dokter dan kapan harus berkata ia agar seorang dokter harus menemui atau memeriksa pasiennya. Masalah lain yang harus dihadapi perawat adalah tindak kekerasan sewaktu sedang bertugas. Perawat adalah orang
yang berisiko tinggi mengalami penganiayaan di tempat kerja bila dibandingkan dengan sipir penjara maupun polisi. Apa penyebab tindak kekerasan ini ? Sering kali masalah ini ditimbulkan oleh pasien yang sedang dalam keadaan sedih atau stress akibat penyakit yang dideritanya, ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan medis dan keperawatan serta masalah lainnya yang berhubungan dengan lingkup pelayanan kesehatan. Selain itu perawat juga harus berjuang kehabisan tenaga akibat stress yang salah satunya disebabkan oleh keterbatasan staf dan gaji yang terlalu rendah, sehingga banyak perawat memiliki pekerjaan sambilan agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Pelayanan keperawatan akan lebih optimal jika perawat dapat memberikan perhatian secara maksimal kepada pekerjaannya tanpa dibebani pekerjaan lainnya sehingga perawat tidak perlu mengorbankan waktu istirahatnya atau bekerja lembur untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Masih ada banyak faktor yang turut mengakibatkan stress bagi perawat, misalnya kematian pasien, karena membaktikan diri untuk merawat pasien yang akhirnya meninggal dapat sangat meletihkan baik
secara fisik maupun emosi. Perkembangan dan pengaruh kemajuan teknologi memberikan tekanan baru dalam dunia keperawatan. Tantangannyaadalah bagaimana memadukan teknologi dengan cara yang manusiawi dalam menangani pasien, karena mesin tidak akan pernah dapat menggantikan sentuhan dan perhatian perawat terhadap pasien. Sebuah jurnal menyatakan,"Perawat adalah profesi abadi, selama manusia ada kebutuhan akan perhatian, keibaan hati dan pengertian akan selalu ada". Kebutuhan ini terpenuhi dengan adanya perawat. Siapapun yang membutuhkan perawatan kesehatan pasti sangatmenyadari pentingnya keberadaan perawat.

Diambil dari sumber tertentu...

Tentang Rasa Cinta

Saudara2ku marilah kita sejenak merenungi akan hakikat cinta, tak dapat kita pungkiri betapa dahsyatnya rasa "cinta" itu bila telah hinggap di dada kita pada seseorang yang kita cintai selain cinta kita kepada yang Maha Memiliki Segala Cinta.

Cinta kadang bisa membuat kita bahagia, kadang pula
Cinta bisa membuat kita merana
Cinta kadang bisa membuat kita gembira, kadang pula
Cinta bisa membuat kita kecewa
Cinta kadang bisa membuat kita tertawa, kadang pula
Cinta bisa membuat kita menagis
Pedih..., perih..., sakiiit...rasanya hati ini.
dan yang lebih tragis lagi seseorang bisa menjemput maut karena "cinta".

Marilah kita sejenak mengingat tembang cinta yang banyak memiliki makna akan
hakikat cinta.

Saudara2ku marilah kita nyanyikan bersama2....

Jangan berkata tidak
Bila kau jatuh cinta
Terus terang sajalah
Buat apa berdusta

Cinta itu anugrah
Maka berbahagialah
Sebab kita sengsara
Bila tak punya cinta

Rintangan pasti datang menghadang
Cobaan pasti datang menghujam
Namun yakinlah bahwa cinta itu kan membuatmu
mengerti akan arti kehidupan

Memang benar saudara2ku betapa berat rasanya beban di dada kita pabila terus
menerus kita memendam rasa cinta kita pada seseorang yang kita cintai.
Untuk itu...
Ungkapkanlah perasaan anda disini...untuk mengurangi beban rasa yang ada
di dada anda,
Rasa cinta, rasa sayang, rasa kecewa, rasa benci, rasa jengkel, rasa kesal
dan rasa marah terhadap seseorang yang anda cintai agar ia tahu perasaan anda
yang sebenarnya.

Saudara2ku, bagi yang berani dan ingin mencurahkannya, ungkapkanlah disini..ok !
Senyum Itu Indah Khawan...!